Prolog:
Di tengah hutan belantara, tersembunyi reruntuhan megah yang berlumuran lumut dan dedaunan liar. Reruntuhan ini adalah sisa-sisa Sekolah Sihir Kuno Arca Magis, yang pernah menjadi pusat pengetahuan magis terbesar sebelum runtuh akibat perang besar antara penyihir terang dan gelap. Kini, tempat itu hanya dianggap sebagai legenda, tempat yang dikatakan penuh kutukan dan roh penjaga.
Namun, legenda ini menyimpan kebenaran lain: di dalam reruntuhan, tersembunyi Arca Magis, artefak yang dipercaya mampu mengungkap asal-usul sihir di dunia. Artefak ini menjadi incaran banyak pihak, dari penyihir yang haus kekuasaan hingga peneliti yang ingin mempelajari sejarah magis.
---
Bab 1: Perjalanan ke Dalam Reruntuhan
Cerita dimulai dengan dua karakter utama: Kirana, seorang penyihir muda yang bercita-cita menjadi peneliti sihir, dan Sandya, seorang penjaga hutan yang bertugas melindungi area tempat reruntuhan itu berada. Kirana, yang telah lama mempelajari mitos Arca Magis, meyakini bahwa reruntuhan itu memegang kunci untuk memahami asal-usul sihir. Sandya awalnya enggan membantu, mengingat banyak yang telah hilang di dalam reruntuhan itu. Namun, rasa ingin tahunya akhirnya membuatnya setuju.
Keduanya berangkat ke dalam reruntuhan, menghadapi berbagai rintangan seperti jebakan magis, ilusi yang menggoda, dan makhluk penjaga seperti Buta Rawa, roh rawa yang menguji niat setiap pengunjung. Di tengah perjalanan, Kirana menemukan sebuah buku tua yang menceritakan perang besar di masa lalu—perang yang ternyata menghancurkan keseimbangan sihir dunia.
---
Bab 2: Rahasia Arca Magis
Saat mereka semakin dalam, Kirana dan Sandya menemukan ruangan inti sekolah, yang masih berdiri kokoh meski sudah ditinggalkan berabad-abad. Di tengah ruangan itu, terdapat Arca Magis yang dikelilingi oleh lingkaran sihir pelindung. Namun, saat Kirana mencoba mendekat, muncul sosok holografik penyihir kuno bernama Mahaguru Satya, salah satu pendiri sekolah itu. Satya menjelaskan bahwa Arca Magis bukan sekadar artefak, melainkan inti dari keseimbangan sihir di dunia.
Ia juga mengungkapkan alasan sebenarnya perang besar terjadi: ada pihak-pihak yang ingin memisahkan sihir dari alam dan manusia, menggunakannya hanya sebagai alat kekuasaan. Sekolah Sihir Arca Magis menjadi korban pertama karena menolak gagasan tersebut.
Satya memberikan peringatan: jika Arca Magis diambil dari tempatnya, keseimbangan sihir di dunia akan runtuh. Namun, jika ia tetap tersembunyi, dunia mungkin tidak akan pernah memahami arti penting dari kolaborasi antara sihir, alam, dan manusia.
---
Bab 3: Kehadiran Penyihir Gelap
Sementara itu, keberadaan Kirana dan Sandya di reruntuhan ternyata tidak luput dari perhatian. Kaara, seorang penyihir gelap yang telah lama mengincar Arca Magis untuk menyedot kekuatannya, menyerang mereka. Pertarungan sengit terjadi, di mana Sandya harus menghadapi makhluk-makhluk magis yang dikerahkan Kaara sementara Kirana mencoba melindungi Arca Magis.
Kaara mencoba menggunakan sihir hitam untuk menghancurkan lingkaran pelindung Arca, tetapi Kirana berhasil memanfaatkan mantra dari buku tua yang ia temukan sebelumnya. Dengan bantuan arwah para penyihir kuno yang menjaga tempat itu, Kaara akhirnya berhasil dikalahkan, tetapi tidak tanpa konsekuensi: lingkaran pelindung Arca Magis mulai melemah.
---
Bab 4: Pilihan Berat
Mahaguru Satya muncul kembali, memberikan Kirana dan Sandya sebuah pilihan:
1. Menghancurkan Arca Magis, sehingga tidak ada yang bisa menyalahgunakannya lagi, tetapi mengorbankan potensi untuk memulihkan keseimbangan sihir sepenuhnya.
2. Membawa Arca Magis keluar, dengan risiko besar jika jatuh ke tangan yang salah.
Setelah perdebatan panjang, Kirana memutuskan untuk membiarkan Arca tetap berada di tempatnya. Ia menggunakan sihirnya untuk memperkuat pelindungnya dengan bantuan energi dari lingkaran sihir alami di sekitarnya. Sandya bersumpah untuk menjaga tempat itu bersama para makhluk magis yang telah mempercayainya.
---
Epilog: Warisan Sekolah Sihir Kuno
Kirana kembali ke dunia luar dengan buku tua dan pengalaman yang tidak ternilai. Ia mulai menulis ulang sejarah sihir, mengungkapkan peran penting Sekolah Sihir Arca Magis dalam menjaga keseimbangan dunia magis. Di sisi lain, Sandya tetap tinggal di hutan, menjadi penjaga tak terlihat dari reruntuhan sekolah sihir itu.
Kisah mereka menjadi awal baru dalam memahami hubungan antara sihir, alam, dan manusia—sebuah pelajaran yang diteruskan kepada generasi penyihir baru, termasuk yang belajar di Sekolah Sihir Alang Raya.
No comments:
Post a Comment