@roykanwa : hai wanita malam kenapa masih terjaga?
@diian_aii : saya mencintai gelas dg kopinya, pria
malam. Mungkin itu alasan saya tetap terjaga.
@roykanwa : aku juga, gelas dan kopi adalah
kekasihku malam ini. Mungkin sampai besok pagi. Atau sampai aku tuangi kembali.
@diian_aii : pd ampas yg membisu d dasar gelas, saya
belajar ikhlas. Mari teguk sekali lagi, berharap resah segera pergi.
@roykanwa : resahku tak bisa pergi. Ampas kopiku.
Dia meronta kesepian jadi kuberikan dia teman. Sesendok serbuk kopi dan air
panas lagi.
@diian_aii : selamat menikmati malam, Tuan. Semoga
tak hanya kopi teman penghapus sepi. Ada beberapa bintang yg siap menemani,
jika kau sudi.
@roykanwa : bintang dan
bulan telah pergi. Di bawa pergi oleh awan. Kurasa hanya gelas dan kopi temenku
malam ini. Mungkin beberapa batu es.
@diian_aii : tak ingin berdamai dg mimpi, Tuan?
Mungkin kau butuh lelap utk sejenak berpaling dr kopi.
@roykanwa : mimpi? Nona menawari aku mimpi? Jangan
buat aku tertawa. Tertidur adalah mimpiku sejak tadi. Tapi kopi sialan ini
terus merayuku.
@diian_aii : bagaimana jika ku kirimkan sebait doa?
Mgkn tak banyak membantu. Tapi... Istirahatlah, Tuan. Matamu butuh lelap.
@roykanwa : doakanlah, mungkin doaku sudah terlalu
banyak jadi berada di antrian belakang. Semoga aku terlelap. Kamu juga ya nona.
:)
@diian_aii : baiklah. Selamat terlelap, Tuan :)
No comments:
Post a Comment