Tetes hujan merintih ditengah kangen ku, jika usai hujan di senja ini,

ku berharap pelangi dihadirkan oleh Tuhanku, untuk mengobati rindu yang semakin meronta diujung kalbu.

Monday, October 21, 2013

with @diian_aii - gelas kopi

Kemarin malam dalam kicauan twiterku:

: Selamat malam yang begadang mana suaranya?




: Hai ^^v RT : Selamat malam yang begadang mana suaranya?

@roykanwa : hai wanita malam kenapa masih terjaga?

@diian_aii : saya mencintai gelas dg kopinya, pria malam. Mungkin itu alasan saya tetap terjaga.

@roykanwa : aku juga, gelas dan kopi adalah kekasihku malam ini. Mungkin sampai besok pagi. Atau sampai aku tuangi kembali.

@diian_aii : pd ampas yg membisu d dasar gelas, saya belajar ikhlas. Mari teguk sekali lagi, berharap resah segera pergi.

@roykanwa : resahku tak bisa pergi. Ampas kopiku. Dia meronta kesepian jadi kuberikan dia teman. Sesendok serbuk kopi dan air panas lagi.

@diian_aii : selamat menikmati malam, Tuan. Semoga tak hanya kopi teman penghapus sepi. Ada beberapa bintang yg siap menemani, jika kau sudi.

@roykanwa : bintang dan bulan telah pergi. Di bawa pergi oleh awan. Kurasa hanya gelas dan kopi temenku malam ini. Mungkin beberapa batu es.

@diian_aii : tak ingin berdamai dg mimpi, Tuan? Mungkin kau butuh lelap utk sejenak berpaling dr kopi.

@roykanwa : mimpi? Nona menawari aku mimpi? Jangan buat aku tertawa. Tertidur adalah mimpiku sejak tadi. Tapi kopi sialan ini terus merayuku.

@diian_aii : bagaimana jika ku kirimkan sebait doa? Mgkn tak banyak membantu. Tapi... Istirahatlah, Tuan. Matamu butuh lelap.

@roykanwa : doakanlah, mungkin doaku sudah terlalu banyak jadi berada di antrian belakang. Semoga aku terlelap. Kamu juga ya nona. :)

@diian_aii  : baiklah. Selamat terlelap, Tuan :)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...