Meskipun Roy dan Elsa telah memulai kehidupan baru mereka di planet Elsa, hubungan mereka masih diliputi perasaan bersalah dan harapan yang tertunda. Bagi Roy, Elsa adalah dunianya kini, tetapi hati kecilnya selalu bertanya-tanya, Bagaimana jika aku memilih untuk tetap di Bumi?
Elsa pun menyimpan kekhawatiran tersendiri. Cinta mereka memang kuat, tetapi ia tahu Roy adalah sosok yang terikat oleh kedua dunia. Di sela-sela senyum dan keberanian Roy, Elsa merasakan keinginan tersembunyi Roy untuk kembali ke Bumi. Pertanyaan ini terus menghantui mereka, terutama setelah berita mengejutkan datang: kekuatan jahat yang mereka hancurkan ternyata hanya bagian kecil dari ancaman yang lebih besar.
Bayangan Gelap dari Masa Lalu
Roy dan Elsa menemukan bahwa kekuatan jahat itu sebenarnya hanyalah pelayan dari entitas yang jauh lebih kuat dan licik. Entitas ini, yang dikenal sebagai Maharaksasa Suci, adalah makhluk abadi yang memiliki kemampuan mengendalikan ruang dan waktu. Maharaksasa telah lama memendam rencana untuk menggabungkan dunia Bumi dan Elsa menjadi satu kerajaan di bawah kekuasaannya.
Sementara itu, Roy mulai mengalami mimpi aneh. Dalam mimpinya, ia melihat wajah-wajah dari masa lalunya di Bumi, termasuk sahabat karibnya, Lila—wanita yang diam-diam menyimpan perasaan pada Roy. Di tengah kekacauan mimpinya, Roy mendengar suara Lila yang samar namun penuh harap. “Roy... pulanglah,” katanya.
Roy bangun dalam keadaan terguncang. Ia tahu bahwa mimpinya bukan kebetulan. Ada sesuatu di Bumi yang membutuhkan kehadirannya.
Keputusan Berat
Roy akhirnya berbicara dengan Elsa tentang mimpinya. “Elsa, aku merasa Bumi dalam bahaya. Aku tidak bisa mengabaikan panggilan ini,” katanya dengan nada penuh beban.
Elsa terdiam. Ia ingin menahan Roy, tetapi ia juga tahu bahwa cinta sejati adalah melepaskan seseorang untuk menjalani takdirnya. “Kalau begitu, aku akan ikut denganmu,” jawab Elsa akhirnya.
Mereka kembali ke Bumi menggunakan kristal teleportasi terakhir yang masih mereka miliki. Setibanya di sana, mereka menemukan bahwa dunia manusia telah berubah. Kota-kota besar tampak hancur, dan langit gelap dipenuhi oleh aura jahat. Maharaksasa telah memulai invasinya.
Persatuan dan Pengorbanan
Di tengah kehancuran, Roy bertemu kembali dengan Lila. Gadis itu kini menjadi salah satu pemimpin perlawanan manusia. Pertemuan mereka penuh emosi—Lila tak mampu menyembunyikan perasaan lamanya terhadap Roy, meski ia tahu Roy kini memiliki Elsa.
Elsa merasakan getaran cemburu, tetapi ia menahan diri. Ia memahami hubungan Roy dengan Lila lebih dari yang ia akui. Bahkan, di momen-momen genting, Elsa dan Lila saling bekerja sama untuk mendukung Roy.
Namun, pertarungan melawan Maharaksasa semakin mendekati akhir yang tragis. Maharaksasa mengungkap bahwa untuk menghancurkan dirinya, seseorang harus menggunakan Keris Penyeimbang, senjata kuno yang memerlukan pengorbanan jiwa penggunanya. Elsa, tanpa ragu, menawarkan dirinya.
“Tidak, Elsa! Kau adalah hidupku!” seru Roy.
Elsa tersenyum, air matanya mengalir. “Roy, aku sudah menemukan tujuan hidupku—melindungi dunia ini bersamamu. Jika aku harus pergi, itu bukanlah akhir. Cintaku akan selalu ada bersamamu.”
Lila pun maju. “Kalau begitu, biarkan aku yang melakukannya. Aku tidak memiliki siapa-siapa lagi. Roy, kamu harus melanjutkan hidupmu untuk melindungi kedua dunia ini.”
Dihadapkan dengan pilihan ini, Roy merasa hatinya hancur. Ia menyadari betapa besar cinta yang dimiliki kedua wanita itu untuknya. Namun, sebelum ia dapat menghentikan mereka, Elsa dan Lila bersatu memegang Keris Penyeimbang. Dengan kekuatan gabungan mereka, Maharaksasa dihancurkan dalam ledakan cahaya yang menyilaukan.
Epilog: Dua Dunia dalam Damai
Roy bangun di reruntuhan medan perang. Ia melihat tubuh Elsa dan Lila terbaring diam, tetapi wajah mereka damai. Kehilangan ini menghantamnya dengan rasa duka yang tak terlukiskan, tetapi ia juga merasa bangga pada keberanian mereka.
Dengan pengorbanan mereka, Roy bersumpah untuk menjaga perdamaian di kedua dunia. Ia menjadi penjaga kedua dimensi, menjaga keseimbangan yang rapuh antara Bumi dan Elsa.
Dalam malam-malam sunyi, ia sering menatap bintang, berbicara pada Elsa dan Lila, yang kini menjadi bagian dari alam semesta. Di dalam hatinya, ia tahu mereka selalu bersamanya, membimbingnya melalui setiap langkah perjalanan.
Penutup
Cinta sejati adalah pengorbanan, dan persahabatan sejati adalah keberanian untuk menerima takdir, betapa pun menyakitkannya. Roy melanjutkan hidupnya, tidak hanya sebagai pahlawan, tetapi sebagai manusia yang telah belajar arti kehilangan dan harapan.
Di langit Elsa dan Bumi, bintang-bintang bersinar lebih terang, menjadi saksi pengorbanan mereka yang memilih cinta dan kebenaran di atas segalanya.
No comments:
Post a Comment