Bab 1: Zaman Keemasan Sihir
Ratusan tahun sebelum Arca Magis menjadi mitos, dunia berada dalam masa kejayaan sihir. Sekolah Sihir Kuno, Arca Magis, berdiri megah di tengah lembah tersembunyi yang dilindungi oleh hutan lebat dan pegunungan menjulang. Sekolah ini didirikan oleh tiga penyihir terkuat pada masanya: Eryndor Sang Bijak, Selina Sang Penjaga, dan Vaelith Sang Pembaru.
Mereka menciptakan Arca Magis, artefak yang mampu menyalurkan energi keseimbangan antara sihir dan alam. Dengan Arca, mereka mengajarkan bahwa kekuatan terbesar bukanlah untuk mendominasi, melainkan menjaga harmoni.
Para murid datang dari berbagai penjuru dunia untuk belajar di sekolah ini, membawa budaya dan sihir unik dari tanah kelahiran mereka. Di bawah pengaruh Arca Magis, dunia berada dalam harmoni—bumi subur, cuaca stabil, dan makhluk magis hidup berdampingan dengan manusia.
Namun, seperti semua hal baik, keindahan ini tidak bertahan lama.
---
Bab 2: Awal dari Konflik
Salah satu murid terbaik sekolah itu adalah Kaedan, seorang penyihir muda berbakat yang memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa. Ia terobsesi dengan kekuatan Arca Magis, percaya bahwa artefak tersebut dapat digunakan untuk lebih dari sekadar menjaga keseimbangan.
“Apa gunanya menjaga keseimbangan jika kita bisa mengendalikan segalanya?” ujar Kaedan dalam salah satu diskusinya dengan Eryndor.
Eryndor memperingatkannya bahwa kekuatan besar seperti itu hanya akan membawa kehancuran. Namun, Kaedan tidak mendengarkan. Ia mulai mempelajari sihir gelap secara diam-diam, mencari cara untuk memanfaatkan kekuatan Arca untuk ambisinya.
Saat pengetahuan Kaedan semakin berkembang, ia menarik pengikut dari kalangan murid yang kecewa dengan doktrin keseimbangan. Mereka percaya bahwa sihir harus digunakan untuk menaklukkan dunia, bukan hanya melindungi.
---
Bab 3: Perang di Sekolah Sihir
Pengkhianatan Kaedan akhirnya memuncak ketika ia dan para pengikutnya menyerang sekolah. Mereka berusaha merebut Arca Magis dari ruang suci tempat artefak itu disimpan.
Selina dan Vaelith memimpin para penjaga untuk melindungi sekolah, sementara Eryndor mencoba berbicara dengan Kaedan.
“Kaedan, kau tidak mengerti. Arca Magis bukan hanya sebuah benda. Ia adalah bagian dari keseimbangan dunia. Jika kau merusaknya, kau juga akan menghancurkan dirimu sendiri.”
Namun, Kaedan sudah dibutakan oleh ambisi. Ia melawan Eryndor dengan sihir gelapnya, pertempuran yang menggetarkan tanah dan langit. Para murid, makhluk magis, dan bahkan alam sekitar ikut terpengaruh oleh konflik besar ini.
Dalam pertempuran terakhir, Kaedan berhasil menyentuh Arca Magis, tetapi ia tidak siap menerima energi murni yang terkandung di dalamnya. Energi itu menghancurkan tubuhnya, menciptakan ledakan dahsyat yang menghancurkan sebagian besar sekolah dan melukai keseimbangan dunia.
---
Bab 4: Kehancuran dan Kutukan
Setelah ledakan itu, Arca Magis tidak hancur sepenuhnya, tetapi kekuatannya terpecah menjadi serpihan-serpihan kecil yang tersebar di seluruh dunia. Sekolah Sihir menjadi reruntuhan yang dipenuhi dengan aura gelap dari sihir Kaedan yang tersisa.
Para penyihir yang selamat bersumpah untuk menyembunyikan keberadaan Arca Magis, khawatir bahwa kekuatannya akan disalahgunakan lagi. Mereka menciptakan penjaga magis, seperti Serigala Bayangan, dan mantra pelindung untuk menjaga reruntuhan tetap tersembunyi.
Namun, kehancuran Arca meninggalkan dampak besar pada dunia. Bencana alam menjadi lebih sering terjadi, makhluk magis yang dulu damai mulai menjadi agresif, dan dunia kehilangan harmoni yang dulu dijaga oleh Arca Magis.
---
Bab 5: Awal Legenda
Selina dan Vaelith menghabiskan sisa hidup mereka untuk menyebarkan ajaran tentang pentingnya keseimbangan, meskipun dunia tidak lagi memiliki Arca Magis untuk menjaganya. Sementara itu, Eryndor menghilang, membawa catatan-catatan kuno tentang Arca Magis dan sihir keseimbangan.
Legenda Arca Magis mulai tumbuh dari generasi ke generasi. Sebagian besar hanya menganggapnya dongeng, tetapi para pencari kebenaran, seperti kakek Lyra, percaya bahwa artefak itu masih ada, tersembunyi di suatu tempat, menunggu untuk ditemukan oleh mereka yang pantas.
---
Epilog: Jejak Arca Magis
Di suatu tempat di dunia, serpihan-serpihan Arca Magis mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan kembali. Di balik reruntuhan sekolah, roh-roh penjaga masih berjaga, menunggu kedatangan mereka yang memiliki hati murni dan niat tulus untuk memulihkan keseimbangan dunia.
Namun, bayangan ambisi juga tidak pernah hilang. Mereka yang seperti Kaedan terus bermunculan, berusaha mengklaim kekuatan Arca untuk kepentingan mereka sendiri.
Sejarah menunggu untuk terulang, tetapi kali ini, siapakah yang akan memenangkannya—keseimbangan atau kehancuran?
No comments:
Post a Comment