Tetes hujan merintih ditengah kangen ku, jika usai hujan di senja ini,

ku berharap pelangi dihadirkan oleh Tuhanku, untuk mengobati rindu yang semakin meronta diujung kalbu.

Sunday, January 13, 2013

Thanks for the morning

Terimakasih Untuk Pagi Ini
dan Pagi-pagi yang sudah
terlewati.
on my own way
Nyanyian burung burung
mulai membangunkan
rindang dedaunan yang
terlihat masih berselimutkan
embun. Sisa-sisa awan
Malam yang terlihat diam,
seakan mengawasi, dan
Tiupan angin, semilir
perlahan, memanjakan
dahan-dahan kecil dalam
ayuanan, memberikan
kesempatan kepada daun-
daun tua untuk sebuah salam
terakhir pada sang pagi...

Sinar mentari yang perlahan
mulai menyinari, menambah
sempurna pagi ini, dan aku
masih berdiri ditempatku,
belum ingin beranjak dari
meriahnya pesta alam raya
menyambut sang pagi. Ku
lemparkan kembali
pandangan ke luas langit
lepas, merasakan diamnya
DIAM, berharap sampai pada
kosongnya KOSONG, lalu
mengungkapkan rasa terima
kasih untuk setiap pagi yang
selalu terasa indah, untuk
setiap pagi yang selalu
membawa berkah.
Terimakasih untuk pagi ini,
dan untuk pagi-pagi yang
sudah terlewati , Terimakasih
karna masih ada nafas untuk
bergegas dan langkah-
langkah kencang untuk
berlari. Terimakasih untuk
semua jalan yang sudah
dibukakan, jalan yang aku
harap berujung sebuah
perjumpaan, denganMU wahai
sang pemilik pagi.
Sebuah Puisi Pagi
Elkanwa

1 comment:

Anonymous said...

ijin kopi gan...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...