Tetes hujan merintih ditengah kangen ku, jika usai hujan di senja ini,

ku berharap pelangi dihadirkan oleh Tuhanku, untuk mengobati rindu yang semakin meronta diujung kalbu.

Sunday, December 8, 2024

Elsa: Kisah dari Dua Dunia



Di sebuah kota kecil yang terletak di perbatasan antara alam nyata dan dunia misteri, hiduplah seorang gadis bernama Elsa. Ia adalah seorang penjaga keseimbangan antara dua dunia itu. Namun, hanya sedikit yang tahu bahwa hidupnya tidak semulus cerita dongeng. Ada perasaan yang ia simpan rapat-rapat di dalam hatinya, perasaan yang menjadi bahan bakar perjuangannya, sekaligus menjadi beban yang mengikisnya perlahan.

Di dunia nyata, Elsa adalah seorang gadis biasa. Ia menjalani kehidupan sederhana, mengenakan pakaian lusuh, dan bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe tua. Namun di dunia seberang—dunia magis yang penuh keajaiban—Elsa adalah seorang penjaga portal yang kuat, seseorang yang memastikan dunia manusia dan dunia magis tidak bertabrakan. Tapi di balik perannya yang besar, ia menyimpan rahasia tentang cinta dan kerinduannya pada seseorang yang tidak pernah ia miliki sepenuhnya.

"Aku tak pernah memberitahu kamu saat aku cemburu," tulis Elsa dalam jurnal kecilnya suatu malam, di bawah sinar rembulan yang redup. Kata-katanya seolah memiliki kehidupan sendiri, mencerminkan apa yang ia tak mampu ungkapkan di dunia nyata maupun magis.

"Aku tak pernah memberitahu kamu saat aku marah, saat aku terluka, atau saat aku hampir menyerah. Aku memilih menutupinya. Bukan karena aku ingin menyembunyikannya, tetapi aku tidak ingin terlihat lemah di hadapanmu. Aku ingin menjadi sosok yang kuat, seseorang yang bisa kamu andalkan, walau aku sendiri tak yakin apakah kamu peduli padaku."

Elsa berbicara tentang Aidan, seorang pemuda dari dunia nyata yang pernah melintasi portal ke dunia magis tanpa sengaja. Perjumpaan mereka di dunia magis seolah takdir, tapi kehidupan mereka di dunia nyata hanyalah kebetulan yang menyakitkan.

Aidan adalah seorang petualang yang selalu bergerak, seakan dunia terlalu sempit untuk langkahnya. Ia datang ke dunia magis, menghabiskan waktu bersama Elsa, lalu kembali ke dunia nyata tanpa memberi kabar. Elsa pura-pura biasa saja, meski hatinya hancur setiap kali Aidan pergi.

"Aku berpura-pura tak kehilanganmu saat kau pergi. Seolah aku terbiasa dengan kesendirian, padahal tidak. Aku selalu kehilangan sosokmu, Aidan. Bahkan sekadar pesan singkat darimu pun akan membuat hatiku tenang. Tapi kau tak pernah memberikannya. Dan aku... aku terlalu takut untuk memintanya."

Hari-hari Elsa dipenuhi kesibukan sebagai penjaga portal. Namun di sela-sela tugasnya, ia sering memandangi dunia nyata dari jendela magis di ruangannya, berharap melihat Aidan melintasi jalan yang sama, kembali menemuinya. Tapi Aidan terlalu jauh, baik secara fisik maupun hati.

"Aku selalu memandangimu seolah itu adalah kesempatan terakhirku. Aku mencintaimu seolah tak ada cinta lain yang tersisa di hatiku. Tapi aku tahu, ini bukan kisah cinta yang bahagia. Kita hidup di dua dunia yang berbeda, dan kau bahkan tidak tahu bagaimana aku benar-benar merasa."

Sebuah malam, Elsa memutuskan untuk menuliskan harapannya, meski ia tahu itu hampir mustahil terjadi.

"Aku ingin kita menghabiskan satu hari bersama. Hanya kamu dan aku, tanpa gangguan. Tidak ada ponsel, tidak ada dunia lain yang memanggil kita. Aku tahu ini hanyalah harapan yang kecil. Tapi jika keajaiban itu benar-benar ada, aku ingin menghabiskan hari itu bersamamu."

Di malam yang sama, portal di ruangannya berpendar. Suara langkah kaki bergema, dan dari sisi lain, muncul sosok yang ia kenal begitu baik. Aidan berdiri di sana, tersenyum kecil, membawa seikat bunga liar.

"Elsa, maaf karena aku selalu pergi tanpa kabar. Aku sadar... aku egois. Tapi aku ingin memperbaikinya. Jika kau masih mau, bagaimana kalau kita mulai hari ini?"

Elsa menatapnya, tak percaya. Dunia nyata dan magis berputar, tapi untuk pertama kalinya, Elsa merasa waktu berhenti.

Hari itu, mereka akhirnya menghabiskan waktu hanya untuk mereka berdua, seperti mimpi yang Elsa tulis di jurnalnya. Dunia nyata dan magis mungkin akan terus berkonflik, tapi hari itu adalah milik mereka, tanpa batas, tanpa dua dunia yang menghalangi.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...