Tetes hujan merintih ditengah kangen ku, jika usai hujan di senja ini,

ku berharap pelangi dihadirkan oleh Tuhanku, untuk mengobati rindu yang semakin meronta diujung kalbu.

Sunday, December 1, 2024

Perjuangan Sultan Hasanuddin: Sang Ayam Jantan dari Timur

 

Sultan Hasanuddin, yang dikenal sebagai "Ayam Jantan dari Timur," adalah seorang pahlawan besar dari Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan. Ia lahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Hasanuddin menjadi simbol perlawanan rakyat Makassar melawan penjajahan Belanda pada abad ke-17.  

### **Awal Kepemimpinan**  
Pada tahun 1653, Sultan Hasanuddin naik tahta sebagai Raja Gowa ke-16. Pada saat itu, Gowa adalah kerajaan maritim yang sangat kuat, menguasai perdagangan di Indonesia bagian timur. Namun, Belanda yang bernafsu menguasai perdagangan rempah-rempah mulai mengusik kedaulatan kerajaan.  

Sultan Hasanuddin menyadari ancaman tersebut dan menolak keras monopoli perdagangan yang ingin diterapkan oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Ia percaya bahwa wilayah Nusantara harus tetap berada di tangan pribumi dan tidak tunduk pada bangsa asing.  

### **Perlawanan Terhadap VOC**  
Perang antara Gowa dan VOC dimulai ketika Belanda mencoba memonopoli perdagangan dan merebut pelabuhan-pelabuhan penting di wilayah Makassar. Sultan Hasanuddin, dengan semangat juang yang tinggi, memimpin pasukannya melawan VOC. Ia menggalang aliansi dengan kerajaan-kerajaan lain seperti Bone dan Ternate untuk memperkuat pertahanan.  

Namun, Belanda menggunakan taktik licik dengan memecah belah persatuan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Arung Palakka, seorang bangsawan Bone yang merasa tertekan oleh Gowa, bergabung dengan VOC untuk melawan Sultan Hasanuddin.  

### **Pertempuran Hebat**  
Salah satu pertempuran besar terjadi di Benteng Somba Opu, pusat pertahanan Gowa. Sultan Hasanuddin memimpin pasukannya dengan gagah berani, meskipun menghadapi senjata modern VOC. Walaupun kalah jumlah dan peralatan, pasukan Gowa memberikan perlawanan sengit, menunjukkan keberanian yang luar biasa.  

Namun, setelah pertempuran panjang, Gowa terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667. Perjanjian ini sangat merugikan Gowa karena VOC berhasil memonopoli perdagangan dan mengambil alih beberapa wilayah strategis.  

### **Warisan Sultan Hasanuddin**  
Meskipun akhirnya kalah dalam pertempuran melawan VOC, perjuangan Sultan Hasanuddin menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme. Keberaniannya menginspirasi generasi berikutnya untuk terus berjuang demi kemerdekaan Indonesia.  

Sultan Hasanuddin wafat pada tahun 1670, namun namanya terus dikenang sebagai pahlawan nasional. Julukan "Ayam Jantan dari Timur" mencerminkan keberanian dan kegigihan dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat.  

### **Kesimpulan**  
Perjuangan Sultan Hasanuddin adalah pelajaran tentang pentingnya mempertahankan kedaulatan, persatuan, dan semangat juang. Ia adalah teladan bagi bangsa Indonesia dalam melawan ketidakadilan dan menjaga harga diri sebagai bangsa merdeka.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...