Tetes hujan merintih ditengah kangen ku, jika usai hujan di senja ini,

ku berharap pelangi dihadirkan oleh Tuhanku, untuk mengobati rindu yang semakin meronta diujung kalbu.

Saturday, November 30, 2024

Roy Hasanuddin dan Rahasia Ilmu Penyihir Melayu

Di sebuah sudut Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Riau, hiduplah seorang teknisi alat berat bernama Roy Hasanuddin. Dalam kesehariannya, Roy dikenal sebagai pekerja keras dan cermat memeriksa kondisi kendaraan berat. Namun, di balik kehidupannya yang sederhana, Roy menyimpan rahasia besar: ia adalah pewaris terakhir ilmu sihir Melayu kuno, yang diwariskan turun-temurun melalui garis keturunan keluarganya.

Pada suatu siang yang terik, saat Roy sedang memperbaiki sebuah kendaraan berat yang mogok, ia menemukan sebuah benda aneh di bawah mesin: sebuah keris kecil yang berkilauan dengan ukiran tulisan Arab Jawi. Saat ia menyentuh keris itu, tiba-tiba angin berembus kencang, dan suara berbisik terdengar di telinganya.

"Engkaulah pewaris kami, Roy Hasanuddin. Gunakan ilmu ini untuk melindungi bumi Melayu."

Sejak saat itu, hidup Roy berubah. Ia mulai menerima penglihatan tentang makhluk-makhluk ghaib yang selama ini tak kasat mata. Melalui mimpi, ia diajarkan oleh leluhurnya cara menggunakan sihir untuk kebaikan. Roy belajar tentang mantra-mantra dalam pantun Melayu, cara menggunakan daun sirih untuk pengobatan, dan bagaimana menggunakan angin laut untuk menyampaikan pesan jarak jauh.

Namun, tugas Roy tidak mudah. Ia harus melawan makhluk ghaib bernama "Hantu Rimba", yang bangkit akibat keserakahan manusia yang merusak alam Riau. Hantu Rimba adalah sosok raksasa hitam dengan mata merah menyala, yang membawa malapetaka ke hutan-hutan dan desa-desa. 

Bersama teman-temannya, Budiman, seorang pekerja tambang yang setia, dan Siti Melur, seorang guru silat Melayu yang cerdas, Roy berjuang melindungi alam dan masyarakat dari kehancuran. Dengan keris ajaibnya, Roy mampu membuka portal ke dunia ghaib, mencari solusi dari para penjaga hutan yang bersedia membantunya.

Dalam pertempuran terakhir, Roy menggunakan mantra warisan nenek moyangnya:

 "Pantun Melayu aku bacakan,  
Hutan lestari menjadi impian.  
Wahai makhluk ghaib yang terguncang,  
Pulanglah kau ke dunia yang tenang."

Dengan mantra itu, Hantu Rimba berhasil ditenangkan dan kembali ke dunia asalnya. Roy pun menjadi pahlawan bagi masyarakat setempat, meski ia tetap menjalani hidup sebagai teknisi sederhana.

Namun, ia sadar tugasnya belum selesai. Dengan sihir Melayu di tangannya, Roy Hasanuddin bertekad menjaga bumi Melayu dari ancaman yang lain, sekaligus mengajarkan generasi muda untuk mencintai budaya dan alamnya. 

Tamat, atau... baru saja dimulai.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...