Tetes hujan merintih ditengah kangen ku, jika usai hujan di senja ini,

ku berharap pelangi dihadirkan oleh Tuhanku, untuk mengobati rindu yang semakin meronta diujung kalbu.

Sunday, December 1, 2024

Berhenti di Kamu


Setiap orang tidak akan bisa memilih
harus hidup bagaiamana, dengan siapa,
dan untuk siapa. Cintapun sama. Tak
seorangpun bisa menentukan harus
jatuh cinta dengan orang yang benar
atau orang yang salah sekalipun.
Karena saat hati telah diberikan begitu
saja kepada orang yang dianggap tepat,
maka jangan harap akan
mendapatkannya kembali dengan
mudah.
Tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Mereka bilang ini menyiksa diri sendiri.
Tapi yang dirasakan bukan seperti itu,
iya, mungkin menyiksa, tapi terlalu
terbiasa hingga akhirnya menikmati
dengan  menganggap itu adalah sebuah
keindahan.
Kamu tidak bisa mengontrol
keinginanmu untuk bermain-main. Dan
aku juga tidak bisa mengontrol
perasaanku untuk terlalu mencintaimu.
Semakin aku berusaha membatasi agar
tak terlarut dalam mengagumimu,
semakin besar pula rasa itu bertambah.
Tapi jika aku tak sedikitpun
menghindarinya, justru semakin sering
pula aku menangis karena tak pernah
jera telah jatuh di lubang yang sama.
Seharusnya jatuh itu menyakitkan, tapi
terlalu seringnya hingga lama-lama
rasa sakit itu mati. Membunuh saraf-
saraf amarah yang selalu keluar saat
mendapatimu mulai bermain dengan
perasaanku.
Sudah terlalu lelah untuk memikirkan
hal-hal yang menyiksa. Terlalu sering
menangis karena keegoisan diri sendiri.
Ingin mengakhiri. Tapi hatiku sudah
terlanjur berhenti di kamu.
Sudah sering menyadari kalau akan
selalu sakit jika tetap bertahan. Ingin
perlahan menjauh, karena jika harus
membatasi perasaan dengan tetap
berada disampingmu, aku yakin kalau
akan semakin besar rasaku untuk ingin
bersamamu. Tapi jika aku memaksa
pergi begitu saja darimu, aku lebih
yakin tak akan mampu bertahan
menghadapi kesakitan. Karena aku tak
tahu, harus memikirkan siapa lagi jika
harus mengosongkan memoriku dari
cerita tentangmu.
Tak ingin membayangkan akan lebih
sakit mana, tetap bersamamu, atau
pergi begitu saja dari bayanganmu.
Yang jelas, perlu kekuatan ekstra untuk
melakukan salah satunya. Karena tak
mungkin melaksanakan dua-duanya
secara bersamaan.
Tapi jika ada pilihan, tetap berada
disampingmu tanpa mengorbankan
perasaan dan tanpa menyakiti diri
sendiri, atau pergi jauh darimu
selamanya dan menghapus memori
tentang kita, aku akan memilih salah
satunya. Egois memang. Tapi kadang,
keegoisan pun tak bisa begitu saja
mengobati luka.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...