Hasan menyusun siasat licik. Ia mendekati Pawang Domo, seorang peramal yang dipercaya rakyat. Dengan akalnya, ia membuat Pawang Domo bermimpi bahwa kerajaan harus membangun Lancang Kuning demi melindungi perairan dari serangan lanun. Mendengar mimpi itu, Datuk Laksmana tanpa ragu memerintahkan pembangunan kapal megah tersebut.
Sementara itu, di balik senyum manisnya, Zubaidah merasakan gelisah yang tak tertahankan. Sejak kepergian Umar, ia seringkali mendapat mimpi buruk, di mana ia melihat Lancang Kuning tenggelam dalam badai besar. Hatinya semakin gundah ketika mendengar kabar tentang larangan nelayan di Tanjung Jati.
"Ada yang tidak beres dengan semua ini," gumam Zubaidah pada dirinya sendiri. Ia yakin bahwa ada kekuatan jahat yang bermain di balik semua peristiwa ini.
Namun, ketika kapal hampir selesai, sebuah kabar datang bahwa Bathin Sanggoro, pemimpin desa tetangga, melarang nelayan Bukit Batu mencari ikan di perairan Tanjung Jati. Datuk Laksmana memerintahkan Umar untuk menyelesaikan masalah ini. Meski hatinya berat meninggalkan Zubaidah yang tengah hamil tua, Umar menerima tugas itu dengan kesetiaan penuh.
"Jaga dirimu, Zubaidah," bisik Umar sambil mengelus perut buncit istrinya. "Aku akan segera kembali."
Zubaidah mengangguk lemah. Ia menatap kepergian Umar dengan pandangan sendu. Sejak kepergian Umar, kehidupannya terasa hampa. Ia seringkali duduk di tepi pantai, menatap ke arah laut lepas, berharap dapat melihat Lancang Kuning kembali dengan membawa suaminya.
Di tengah kesendiriannya, Zubaidah bertemu dengan seorang wanita tua misterius. Wanita tua itu mengaku memiliki kemampuan melihat masa depan. Ia memberi tahu Zubaidah tentang bahaya yang mengintai Lancang Kuning dan orang-orang yang dicintainya.
"Ada kekuatan jahat yang ingin menghancurkan kerajaan ini," ujar wanita tua itu dengan suara lirih. "Hanya kamu yang bisa menghentikannya."
Zubaidah terkejut mendengar ramalan wanita tua itu. Ia semakin yakin bahwa ada konspirasi besar yang sedang terjadi. Dengan tekad yang bulat, ia memutuskan untuk mencari tahu kebenaran di balik semua peristiwa ini.
No comments:
Post a Comment